"(Twitter) mengumumkan bahwa mereka bersiap bernegosiasi untuk menyelesaikan masalah," kata Jahromi kepada surat kabar harian Iran.
"Mengingat situasi saat ini ada dasar untuk negosiasi dan interaksi semacam itu. Twitter bukanlah lingkungan asusila yang perlu diblok," sambung dia.
Jahromi (36) menjadi menteri termuda di Iran pekan ini, dan yang pertama yang lahir setelah revolusi Islam 1979.
Pemilihannya dikritik oleh kelompok HAM atas keterlibatannya dalam pengintaian saat dan setelah protes antirezim pada 2009.
Namun, Jahromi juga dianggap sebagai kritikus sensor online di Iran, tempat sejumlah situs seperti Facebook, YouTube dan Twitter masih dilarang meskipun jika jutaan orang menggunakannya setiap hari melalui perangkat lunak privasi.
Belum ada respons dari Twitter terhadap komentar tersebut, demikian AFP.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA2017
Baca Kelanjutan Iran-Twitter negosiasi pencabutan blokir : http://ift.tt/2wjqk0cBagikan Berita Ini
0 Response to "Iran-Twitter negosiasi pencabutan blokir"
Post a Comment