Suara.com - Tiga orang pemuda asal Thailand bernama Methee Khampuang, Pantiwa Khamkaew, dan Somsong Chaeng-aksorn, menemukan alat yang bisa menguji kematangan buah durian. Buah yang dijuluki dengan 'King of Fruit' dan digemari oleh sebagian besar penduduk di wilayah Asia Tenggara ini menjadi salah satu buah yang sulit untuk diketahui tingkat kematangannya.
Biasanya ditentukan dengan aroma harum yang tercium, melihat perubahan warna atau bahkan mengetuk-ngetuk kulit bagian luarnya. Namun, metode tersebut tidak selalu terbukti efektif dan membuat beberapa orang merasa perlu berhati-hati saat membeli buah durian.
Dilansir dari Coconuts Bangkok, tiga mahasiswa dari Bang Saphan Industrial and Community Education College itu, telah menemukan alat berbentuk pena yang diklaim dapat menentukan kematangan durian dengan akuransi yang tepat.
Pena ini memiliki jarum panjang yang dapat menembus kulit buah durian dan mengukur kematangan daging buah di bagian dalamnya. Jika cairan dalam pena mencapai tanda berwarna hijau, dapat diartikan bahwa durian sudah matang. Untuk tingkat setengah matang, akan ditandai dengan warna kuning dan warna merah menandakan bahwa durian masih mentah dan tidak bisa dimakan.
Setelah menghabiskan waktu selama tiga bulan untuk melakukan penelitian, ketiganya memenangkan penghargaan di kompetisi terkemuka nasional Junior Inventor VEC Thailand pada Maret lalu kategori Occupational Invention. Guru mereka, Jitwattana Boonlert mengatakan bahwa ini adalah alat portabel dan mudah digunakan serta telah menarik minat banyak pembeli.
Pihak kampus sendiri akan membantu mahasiswanya untuk mematenkan penemuan tersebut sebelum menjualnya ke pasaran dengan harga 30 dolar atau sekitar Rp 423 ribu.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Unik, Tiga Mahasiswa Ini Temukan Alat Penguji Kematangan Durian"
Post a Comment