Masaru Ibuka adalah salah satu pendiri Sony. Waktu itu sekitar tahun 1978, Ibuka sering bepergian memakai pesawat ke banyak tempat. Maklum saja, dia adalah bos besar perusahaan yang punya banyak kepentingan.
Nah, Masaru Ibuka suka mendengarkan lagu-lagu klasik. Terkadang selama perjalanan di pesawat yang membosankan itu, dia ingin mendengarkan musik sebagai hiburan, tapi dengan cara yang praktis.
Sony saat itu sudah berkembang jadi perusahaan elektronik besar sehingga mereka punya sumber daya untuk membuat perangkat semacam itu. Pulang dari bepergian, Ibuka meminta Norio Ohga, manajer di divisi tape recorder untuk memenuhi keinginannya.
Rencananya adalah, Sony akan menciptakan perangkat audio kecil. Ukurannya kurang lebih seperti Sony Pressman, produk tape recorder Sony yang sudah lebih dulu diproduksi dan dijual pada 1977.
Foto: Dokumentasi Sony |
Tidak Langsung Sukses
Teknisi Sony pun mengutak atik Pressman. Kerja keras terbayar, mereka sukses menghasilkan perangkat 'ajaib. Wujudnya seperti Pressman tapi punya kemampuan untuk memutar musik stereo.
Ibuka menyukai prototipe tersebut dan langsung memamerkannya pada Akio Morita, pendiri Sony yang lain. "Cobalah ini. Pemutar kaset stereo yang bisa didengarkan saat berjalan itu ide yang menarik bukan?," katanya.
Morita mencobanya dan ia setuju, bahkan yakin dunia akan menyukai perangkat semacam itu. Dia langsung menginstruksikan tim teknisi Sony membuat versi komersialnya. Tujuannya terutama untuk memuaskan anak muda yang ingin mendengarkan musik sepanjang hari.
Morita memberi ultimatum, perangkat itu harus cepat jadi dan harganya cukup terjangkau agar laris di pasar. Tim teknisi Sony menyanggupinya. Maka hanya dalam waktu 4 bulan, versi pertama pemutar musik portabel itu sudah jadi.
Apakah nama yang tepat untuknya? Ibuka mengusulkan Walkman, tapi beberapa orang meragukan apakah itu nama yang tepat. Malah di Amerika Serikat, perangkat tersebut sempat dinamai Soundabout. Pada akhirnya, nama Walkman-lah yang dipilih.
Sony memproduksi sekitar 30 ribu unit Walkman versi pertama TPS-L2 yang rilis di Jepang pada 1979. 'Nenek Moyang' Walkman ini membutuhkan dua baterai AA sebagai sumber daya dan dijual USD 150 saat itu, atau USD 500 dengan nilai dolar sekarang.
Sayang, Walkman pertama tidak langsung laris, mungkin karena banyak orang belum tahu kemampuannya. Maka, karyawan Sony turun ke jalan untuk mendemonstrasikan Walkman dan calon konsumen bisa mencoba sendiri. Strategi itu berhasil. Mendekati Agustus, persediaan Walkman mulai habis.
Seperti itulah kurang lebih kisah awal kesuksesan besar Walkman yang akhirnya dirilis dalam berbagai model dan terjual ratusan juta unit di seluruh dunia. Walau akhirnya era Walkman harus berakhir ditelan teknologi lebih canggih.
Mungkin perlu dicatat bahwa perangkat audio portabel sejatinya sudah ada sebelum kelahiran Walkman. Pemutar musik portabel pertama di dunia disebut-sebut lahir di tahun 1954, yakni Regency TR-1. TR-1 bisa memutar suara dari radio dan dianggap perangkat pertama di mana orang bisa mendengar musik secara mobile.
Simak Video "Hmm Sony Bakal Garap Xperia dengan 6 Kamera Utama?"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/afr)
https://inet.detik.com/consumer/d-4608801/kisah-kelahiran-walkman-gadget-ajaib-yang-memukau-dunia
2019-07-02 11:30:09Z
52781689766228
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Kelahiran Walkman, Gadget 'Ajaib' yang Memukau Dunia - detikInet"
Post a Comment