"Indonesia masuk top 5 (pengguna) global. Lebih dari 10 juta pengguna dan akan naik," kata Country Manager musical.ly Indonesia, Teguh Wicaksono, saat jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Musical.ly adalah media sosial berupa video konten berdurasi 60 detik yang banyak digunakan remaja berusia 13 hingga 20 tahun.
Berbeda format dengan Snapchat dan Instagram Stories, musical.ly memiliki pilihan musik yang akan dimasukkan ke video serta fitur menyunting tanpa perlu aplikasi tambahan.
Fitur menyunting video tersebut antara lain untuk menyesuaikan gerakan bibir dengan lagu yang diputar sehingga banyak yang menganggap musical.ly adalah aplikasi untuk lipsync.
Konten yang banyak dibuat Muser, sebutan untuk pengguna musical.ly antara lain berkaitan dengan gaya hidup, seperti tarian, tata rias maupun komedi.
Video yang dibuat di musical.ly juga dapat diunggah ke jejaring media sosial lainnya, seperti YouTube dan Instagram.
Di Indonesia, seperti yang dikatakan Teguh, mereka menjalin kerja sama dengan label rekaman lokal untuk menambah bank musik di jejaring sosial tersebut sekaligus fokus mendorong komunitas pengguna mereka untuk membuat konten.
Cynthia Santa, salah satu Muser asal Yogyakarta yang datang ke acara tersebut, mengatakan ia bisa membuat hingga lima video konten untuk diunggah ke musical.ly.
Konten yang dibuatnya berhasil menarik pengguna lainnya sehingga ia kini memiliki lebih dari 291 ribu pengikut.
Popularitasnya di platform tersebut membuatnya kebanjiran tawaran untuk mengiklankan suatu produk dalam bentuk video.
Melalui satu video, mahasiswi itu bisa mendapatkan hingga Rp3 juta, bergantung pada merk maupun jenis produk yang diiklankan.
Selain melalui "endorsement", ia juga bisa mendapat penghasilan dari stiker yang dapat dikonversi ke mata uang dolar saat ia tampil "live".
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA2017
Baca Kelanjutan Musical.ly targetkan jutaan pengguna remaja Indonesia : http://ift.tt/2wEhHNFBagikan Berita Ini
0 Response to "Musical.ly targetkan jutaan pengguna remaja Indonesia"
Post a Comment