Suara.com - Beberapa hari terakhir ini wilayah Indonesia terasa lebih dingin dari hari biasanya. Beberapa wilayah di dataran tinggi di pulau Jawa bersuhu rendah, bahkan di dataran tinggi Dieng embun di sana membeku berubah menjadi es batu.
Banyak masyarakat mengaitkan suhu dingin ini berkaitan dengan fenomena aphelion yang sedang melanda bumi.
Dilansir dari Britannica Encyclopedia, aphelion adalah saat bumi berada pada titik terjauh dari matahari.
BACA JUGA: Simak 5 Hal Gila yang Hanya Kamu Temui di Jepang
Fenomena aphelion sendiri bukan fenomena langka, melainkan fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.
Pada bulan Juli, matahari berada di belahan utara, sehingga belahan selatan sedang musim dingin. Pada saat posisi matahari di utara, wilayah di selatan lebih dingin, maka tekanan udara lebih besar di selatan.
BACA JUGA: Pulau Surtsey, Saudara Kembar Krakatau yang Penuh Sejarah
Seperti yag dilansir pada lama web BMKG.go.id, pada waktu yang sama, secara umum wilayah Indonesia berada pada musim kemarau. Hal ini menyebabkan seolah aphelion memiliki dampak yang ekstrem terhadap penuruan suhu di Indonesia.
Namun faktanya, penurunan suhu di bulan Juli belakangan ini lebih dominan disebabkan karena dalam beberapa hari terakhir di wilayah Indonesia, khususnya Jawa, Bali, NTB dan NTT kandungan uap air di atmosfer cukup sedikit.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Aphelion Tidak Berpengaruh Banyak dengan Suhu Dingin di Indonesia"
Post a Comment