Saat ini, pengguna ponsel pintar telah akrab dengan aplikasi Google Maps. Peta digital ini memudahkan orang yang ingin bepergian. Mulai dari rute yang harus ditempuh, perkiraan lama waktu perjalanan, hingga kepadatan lalu lintas.
Setidaknya ada beberapa warna yang terlihat di peta digital terkait kepadatan lalu lintas. Yakni hijau untuk jalanan yang lengang, kuning untuk tingkat kepadatan sedang, dan merah hingga merah gelap untuk menunjukkan kemacetan.
Namun, nyatanya kepadatan tersebut bukan berasal dari hitungan jumlah kendaraan yang melintas di jalan tersebut. Seorang seniman Jerman, Simon Weckert melakukan eksperimen mengenai cara kerja aplikasi Google Map.
Hasil eksperimen itu lantas dipublikasikan pada perayaan 15 tahun Google Maps.
Dalam percobaannya, Simon Weckert menggunakan 99 handphone dan secara bersamaan mengaktifkan aplikasi yang sama, yaitu Google Maps.
Simon Weckert meletakkan puluhan handphone tersebut di gerobak kecil lalu menariknya pelan-pelan. Simon pun berjalan mengelilingi Kota Berlin dengan kondisi jalan yang sepi.
Jika dilihat di aplikasi Google Maps, jalan yang berwarna hijau itu
berarti kondisi lalu lintas di jalan tersebut lancar, tetapi jika berwarna merah, artinya kondisi jalan tersebut macet.
Seperti yang dilansir dari Business Insider , Rabu (5/2/2020) Simon Weckert menuturkan bahwa,"Tidak ada yang namanya data netral. Data selalu dikumpulkan untuk tujuan tertentu, oleh kombinasi orang, teknologi, uang, perdagangan dan pemerintah,"Ujarnya.
Ternyata dari penelusuran di banyak artikel dari berbagai macam media, Google menggunakan Crowdsource untuk mengetahui dan memetakan kondisi lalu lintas di jalan. Ketika pengguna sudah menyetujui Google untuk mengakses perangkat, disaat itulah Google mengumpulkan data pengguna untuk mengetahui lokasi yang dilalui pengguna.
Dengan data yang diperoleh tersebut, Google dapat menyimpulkan kondisi jalan yang dilalui oleh pengguna aplikasi Google Maps.
Kita dapat membayangkan, jika terdapat 99 Handphone aktif membuka Google Maps dan berjalan bersamaan dengan kecepatan jalan tidak sampai 10km/jam akan membuat aplikasi Google Maps menunjukkan warna merah, yang artinya lalu lintas jalan sedang padat.
Google menanggapi temuan yang dilakukan oleh Simon Weckert dan membenarkan bahwa Google memang menggunakan sejumlah perangkat untuk mengoperasikan Maps yang dimana lalu lintas dapat terpantau melalui koneksi di Handphone pengguna aplikasi Google Maps.
Seperti yang dilansir pada CNBC Indonesia, pihak Google menjelaskan bahwa,"Baik melalui mobil, kereta, atau unta, kami senang melihat pengguna kreatif memakai Google Maps karena membantu kami membuat peta berfungsi lebih baik seiring waktu,"Jelas Google.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMigwFodHRwczovL3d3dy5qYXRpbXRpbWVzLmNvbS9iYWNhLzIwODg3OS8yMDIwMDIwOC8wODQyMDAvYnVrYW4tanVtbGFoLW1vYmlsLXNlcGVydGktaW5pLWNhcmEtZ29vZ2xlLW1hcHMtcGV0YWthbi1rZXBhZGF0YW4tamFsYW4tcmF5YdIBAA?oc=5
2020-02-08 01:45:29Z
52782028218418
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bukan Jumlah Mobil, Seperti Ini Cara Google Maps Petakan Kepadatan Jalan Raya - JatimTimesNews"
Post a Comment