Tekno, makobar.com – Perusahaan teknologi asal China, Huawei memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan saat meluncurkan Mate 30 Pro. Ponsel ini hadir tanpa dukungan layanan Google, sehingga memaksa Huawei mencari cara mengatasi hal ini.
Dilansir dari okezone, Huawei Mate 30 Pro tetap menggunakan Android yang merupakan open source, namun handset ini tidak memiliki aplikasi Google sama sekali. Oleh karena itu, Huawei menciptakan pengganti Google Play Store, yaitu AppGallery.
Hal ini mendasari Huawei berharap untuk lebih siap menghadapi persoalan ini pada 2020. Perusahaan memutuskan bekerjasama dengan tiga vendor raksasa teknologi asal China lainnya, Xiaomi, Oppo, dan Vivo.
Proyek tandingan Google Play Store ini akan dinamakan Global Developer Service Alliance (GDSA).
Program yang bertujuan untuk menyatukan basis pengguna empat perusahaan tersebut demi mendorong lebih banyak pengembang untuk mengunggah barang mereka ke platform bersama.
“Ini akan menjadi langkah penting bagi merek-merek China karena mereka berupaya mengurangi ketergantungan pada Google sehubungan dengan perang dagang AS-China,” terang analis Counterpoint Research, Neil Shah.
Meskipun kehadiran ponsel-ponsel merek China terbatas di AS, Huawei, Xiaomi, Oppo, dan Vivo menyumbang 40% dari seluruh penjualan smartphone global pada tahun 2019, menurut penelitian Counterpoint. (mc/min)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiYGh0dHBzOi8vbWFrb2Jhci5jb20vaW5pLWFsYXNhbi00LXBlcnVzYWhhYW4tdGVrbm9sb2dpLWNoaW5hLXNpYXBrYW4tdGFuZGluZ2FuLWdvb2dsZS1wbGF5LXN0b3JlL9IBAA?oc=5
2020-02-08 21:31:00Z
52782028496041
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini ALasan 4 Perusahaan Teknologi China Siapkan Tandingan Google Play Store - Makobarnews"
Post a Comment